Ini adalah tanda terima obat milik Itachi. Terdapat beberapa deret angka di kertas itu. Dibawahnya tertulis kata <Gehin>.
".....?"
Penerimanya adalah <Uchiha Itachi>. Tanggal penerimaannya telah lewat cukup lama. Terdapat cap bertuliskan「連翹堂」di kertas itu, dan aku pun tidak tahu bagaimana cara menyebutnya.
"Tidak salah lagi, bukankah ini berada di tempat Neko Baa....."
Yang dimaksud dengan Neko Baa adalah pedagang senjata yang memiliki toko di reruntuhan yang disebut sebagai distrik Sora. Obat-obatan juga tersedia di sana. Sejak dulu, klan Uchiha selalu membeli senjata dan obat-obatan di toko Neko Baa.
「連翹堂」, mungkin yang dimaksud dengan kalimat ini adalah agar jejaknya tidak tersisa karena Itachi merupakan ninja pelarian, maka dibangunlah sebuah toko yang baru. Pada obat mata itu, terdapat cap yang sama di label obatnya.
Alamatnya juga tertera.
"Desa Roukoku.....", aku pernah mendengarnya.
Kalau tidak salah, beberapa tahun yang lalu desa itu telah menyatakan netralitasnya. Tidak salah lagi..... benar juga, itu adalah Aobiko..... desa Roukoku, aku pernah mendengar bahwa mereka berhasil menguasai bubuk api yang disebut Aobiko, lalu akhirnya mereka juga bisa melindungi diri.
Desa Roukoku.
Disana terdapat pedagang obat yang selalu digunakan oleh Itachi.
―Uchiha Sasuke..... demi dirimu, sebagai penjahat, sebagai pengkhianat, Itachi pergi dengan senyum di wajahnya.....
Tobi mengatakan hal itu padaku tentang Itachi.
―Sambil digerogoti oleh penyakit, ia menyadari bahwa ajalnya semakin dekat..... meskipun harus memaksakan diri untuk bertahan hidup dengan obat-obatan.....
Sejauh mana penyakit Itachi berkembang?
Saat bertarung denganku, apakah kondisinya sudah tak tertolong lagi?
Saat aku tidak sengaja melihat kertas pesanan obat itu―
"!"
Perhatianku terpaku pada sesuatu yang tertulis disana― angka yang ditulis oleh Itachi.
<7>
Angka apa ini?
Daripada menebak arti dari angka ini, hatiku terpikat pada tulisan itu sendiri. Kalau dipikir-pikir, aku hampir tidak pernah melihat tulisan Itachi. Sambil merasakan kehadiran Itachi didekatku, aku termenung memandangi tulisan itu cukup lama. Tiba-tiba, sebuah ide muncul dibenakku. Suara Tobi bergema di dalam otakku.
―Sambil digerogoti oleh penyakit, ia menyadari bahwa ajalnya semakin dekat..... meskipun harus memaksakan diri untuk bertahan hidup dengan obat-obatan.....
Kemungkinan, itu pikirku. Jika aku pergi ke 「連翹堂」, mungkin aku akan mengetahui penyakit yang diderita Itachi. Jika penyakit Itachi bukanlah penyakit yang fatal, maka Tobi telah menipuku. Tanpa mengenal Itachi sedikitpun, ia memuja kematian kakakku dengan mulut manisnya, dan bermaksud untuk menjinakkanku. Atau sebaliknya, jika memang benar penyakit yang diderita Itachi adalah penyakit fatal, itu berarti beberapa yang dikatakan Tobi ada benarnya.
Aku kembali ke tikar, lalu menutup mataku. Kepalaku mati rasa, dan pikiranku menghilang seperti asap.
Rasa lelah ini menembus sampai ke sumsum tulangku.
Bagaimanapun aku harus beristirahat. Setidaknya, untuk saat ini saja..... saat ini saja..... saat ini saja..... hanya sedikit saja―
Akhirnya, aku terlelap lagi.
Kali ini, aku tidak bermimpi apa pun.
Comments
Post a Comment