Skip to main content

LIGHT NOVEL NARUTO AKATSUKI HIDEN: SAKI MIDARERU AKU NO HANA TERJEMAHAN

PENGENALAN TOKOH & SINOPSIS

CHAPTER 4.5

Konan mulai berjalan dengan mayat yang telah berubah menjadi potongan daging di belakangnya. Seperti yang dikatakan Madara bahwa pria itu adalah Shinobi dari Iwagakure dan tampaknya ia berkenalan dengan Jinchuuriki Yonbi. 

Namun, tak sampai disebut sebagai ajudan, sepertinya ia tidak tahu di mana Jinchuuriki Yonbi itu berada. Pada akhirnya perjalanan ini sia-sia saja. 

“..........”

Bunga kering yang diberikan Yahiko itu terjatuh di atas tanah. 

Kenangan itu manis dan indah. Dunia penuh warna yang diterangi oleh matahari, bunga-bunga indah yang bermekaran itu seolah berbisik bahwa masih ada jalan lainnya pada Konan. 

Namun, bunga terindah baginya berada di negara tempat di mana hujan itu turun tiada henti.

Konan menginjak bunga itu dan mulai berlari. Itu karena perasaannya pada Yahiko dan Nagato belum mati hingga kini. 


“.....Padahal persiapannya sudah sejauh ini, menyedihkan sekali”


Zetsu putih bergumam saat ia muncul dari tanah sambil menatap punggung Konan yang pergi. 

“Hei, Obito?”

Obito yang sedang melihat sebagian kehancuran di dalam hutan menampakkan dirinya pada panggilan itu. 

Meski ia menyebut dirinya sebagai Madara, itu hanyalah sosok palsu dan sementara.

“Jika Konan mati, kupikir kebencian Nagato akan semakin kuat.....”

Di balik topengnya, pupil Sharingan itu tak mencerminkan perasaan apa pun. 

“Konan memberontak terhadap kita di suatu tempat”

“Saat pertama kali bertemu mereka, Yahiko melarang Konan untuk mendekatiku. Mungkin Konan tidak melupakan hal itu”

Orang yang ia percayai hanyalah Yahiko dan Nagato. 

“Hanya saja, aku tahu bahwa jika ada Nagato, ia tak akan berkhianat”

Meski menyerang kelemahannya, gadis itu tak akan goyah. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. 

“Masalah ini sudah selesai. Masih ada banyak hal yang harus kita lakukan. Pergilah”

“Ya, ya, aku mengerti”


“Ya ampun, Obito itu kasar sekali”

Zetsu menghilang dalam perkataan Obito. 

Angin bertiup kencang, dan jubah Obito berkibar. 

“Segalanya berada di atas telapak tanganku.....”

Ia merentangkan telapak tangannya menuju langit tengah hari di mana bulan tak terlihat.

“Tunggu aku, Rin.....”


Awalnya, itu adalah cahaya untuk menerangi sebuah negara yang menangis dalam hujan darah. 

Tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya, cahaya itu mengubah makna, mengubah bentuk, dan mengubahnya menjadi kegelapan yang terdalam. 

―“Akatsuki”.

Nama yang terukir sebagai penjahat itu akan tetap abadi bersama para pahlawan.

“Akatsuki” itu― tak akan lenyap. 

.

to be continued 

Comments

Popular posts from this blog

PENGENALAN TOKOH & SINOPSIS

Light Novel NARUTO Akatsuki Hiden Saki Midareru Aku no Hana (JUMP JBOOKS) Masashi Kishimoto, Shin Towada, 2015 Shueisha ―BUNGA KEJAHATAN YANG BERMEKARAN― PENGENALAN TOKOH Konan ― Shinobi dari Desa Amegakure Pein ― Shinobi dari Desa Amegakure Tobi ― Pria Bertopeng Zetsu ― Pria Misterius Uchiha Itachi ― Shinobi dari Desa Konohagakure Kakuzu ― Shinobi dari Desa Takigakure Sasori ― Shinobi dari Desa Sunagakure Hoshigaki Kisame ― Shinobi dari Desa Kirigakure Deidara ― Shinobi dari Desa Iwagakure Hidan ― Shinobi dari Desa Yugakure Uchiha Sasuke ― Shinobi dari Desa Konohagakure SINOPSIS Seorang anak lelaki yang ditemui oleh Uchiha Sasuke dalam sebuah perjalanan. Lalu, anak itu bercerita. Ia mengatakan bahwa keluarganya dibunuh oleh “Akatsuki”. “Akatsuki”― sekelompok orang luar biasa yang mengenakan jubah hitam dengan awan merah yang mengapung. Mereka membunuh, merampok, dan membakar. Demi dirinya sendiri, demi orang terkasih, demi uang dan doa, demi seni, demi kedamaian, dan demi bunga yang m...

PROLOG ― AKHIR DARI BALAS DENDAM

狼の哭く日 HARI KETIKA SERIGALA MENANGIS Masashi Kishimoto, Akira Higashiyama, 7 November 2012 Shueisha Diterjemahkan oleh dchazelleee (@96itachiuchiha) Cerita ini dimulai ketika Sasuke berhasil mengalahkan Itachi. Tobi menceritakan segala kebenaran tentang Itachi padanya, kemudian menyerahkan benda peninggalan Itachi. Setelah semua itu, Sasuke memutuskan untuk mencari tahu dan memastikan ucapan Tobi. Kemudian, Sasuke bergerak dengan nama tim Taka setelahnya. Tak ada cahaya yang terpantul di dalam mata ini  Suara yang menyentuh benak pun tak terdengar Tak ada jalan menuju masa depan Hanyalah kesedihan bak serigala yang bertiup kencang menuju dunia . . . Hujan membasahi wajahku― Sejak kapan hujan itu turun? Api hitam itu menelan hutan. Amaterasu itu menghanguskan pepohonan, burung, dan membakar ular. Mengapa benda seperti itu berada di depan mataku? Orang yang tergeletak di bawah kakiku, mengapa Itachi tergeletak di tempat sepert...

PROLOG 1

Sayap kegelapan menyembunyikan langit malam. Bintang-bintang itu berkelip dengan tenang.  Bulan perak yang ia amati dengan tenang menyelimutinya dengan lembut bagaikan buaian.  Namun, sinar rembulan itu terlalu enggan untuk menyinari kaki seseorang.  Ia memerlukan cahaya. Cahaya yang kuat untuk menerangi jalan yang harus ditempuh.  Kegelapan itu secara perlahan terusir ke ujung pegunungan di seberang lautan untuk memenuhi keinginan orang-orang seperti itu.  Bintang itu pergi, bulan itu bersembunyi, dan menyampaikan malam ini akan segera berakhir.  Cahaya permulaan― “Akatsuki”. Suatu ketika, cahaya itu mencoba membakar dunia Shinobi. . . . To be continued