Skip to main content

LIGHT NOVEL NARUTO AKATSUKI HIDEN: SAKI MIDARERU AKU NO HANA TERJEMAHAN

PENGENALAN TOKOH & SINOPSIS

CHAPTER 3.4

“.....Dengan ini, kita bisa masuk ke dalam”

Seperti yang dapat dikatakan pada hampir seluruh anggota “Akatsuki”, Deidara dan Sasori juga orang yang tidak sabaran sebagai contohnya. Tanpa melakukan investigasi penyelinapan, mereka telah menghabisi beberapa orang sebelum selesai menyelidiki tanah liat yang digunakan untuk keramik desa yang ditambang dari salah satu bukit di sekitar desa. 

“Melakukan hal sepele seperti ini seorang diri sangat merepotkan”

Selain itu, sepertinya tanah liat di tambang itu tak mudah untuk diambil, dan ada beberapa penjaga di pintu masuk yang dibuat dengan mengikisi bukit. 

Penjaga itu juga tergelinding karena ditusuk oleh ekor Hiruko, boneka Sasori. Sulit bagi mereka berdua untuk bersikap lemah lembut tanpa disadari oleh siapa pun. 

“Tuan Sasori, ternyata kau juga sering menggunakan bawahan ya..... un”

Saat menginjak mayat itu dan masuk ke dalam, mereka menemukan jalan seperti gua. Mereka masuk ke dalam dengan mengandalkan cahaya obor yang menerangi bintik-bintik. 


“Itu karena lebih baik jika ada banyak pion yang bisa digunakan”

“Ngomong-ngomong, boneka tuan juga bisa melatihmu segalanya dengan baik ya..... un”

“Aku memperhitungkan dan melatihnya untuk memaksimalkan fungsinya sebagai boneka. Bukan berarti segalanya”

Deidara mengangkat bahunya saat melihat ekor Hiruko itu berayun. 

“Maaf, aku tak bermaksud membuatmu kesal, un”

Rasanya ia terlihat kesal.

“Aku hanya terpesona oleh kekuatan luar biasa yang diciptakan oleh seni yang sudah dipoles dan ledakan yang menghancurkan segalanya, jadi jika bawahanku kacau di sekitarku, itu akan menghalangi seniku..... un”

Awalnya, ia adalah makhluk yang ingin melakukan kegiatan artistik dengan bebas. Ia ingin mengekspresikan seninya tanpa bertempat di mana pun, dan tanpa menyanjung apa pun. Lalu, ia akan membuat orang-orang di dunia ini mengakuinya―

Tapi, tiba-tiba ada sesuatu yang melayang dipikirannya.

“......”

Tanpa sadar, Deidara menekan matanya. 

Sesuatu yang jelas-jelas membakar benaknya. 


Dengan mengikuti patung Buddha yang gagah berani di kedua sisi, mata yang lebih mencolok dari lingkaran cahaya yang meneranginya― Sharingan milik Uchiha Itachi. 

Deidara bertanya-tanya setelah melihat matanya yang begitu dingin dan tercerahkan seolah mengingatkannya pada yang mahakuasa. Inilah seni yang sesungguhnya. 

Deidara emosi setiap kali mengingat mata itu dan menganggap bahwa seninya sempurna. Untuk menyelesaikan seni miliknya, ia perlu mengalahkan Itachi. Itu sebabnya, ia terus menyelidiki seni tanpa merasa puas dengan dirinya sendiri. Mencari tanah liat juga salah satunya. 

“.....Oh ya, tuan. Bagaimana dengan anak buah tuan yang berada di tempat Orochimaru?”

“Aa? Mengapa tiba-tiba kau menanyakannya? Kukira kau juga mengerti, kan? Setelah menjebaknya dengan Jutsu, aku juga tidak tahu apa yang terjadi”

Sasori pernah menggunakan teknik pencuci otak pada anak buahnya untuk membiarkannya menjadi mata-mata. Ini adalah teknik untuk menyegel ingatan dengan memasukkan jarum yang sangat kecil ke pusat memori pada otak anak buahnya. 

Investigasi mata-mata adalah pertempuran yang melelahkan. Jika menjadi jangka panjang, maka rasa letihnya akan semakin parah, dan sebaliknya tak jarang informasi di pihaknya sendiri akan bocor. 

Hidup dengan berpura-pura menjadi orang lain dan diri sendiri adalah hal yang jauh lebih sulit dari yang dibayangkan. Itulah sebabnya, teknik pencuci otak adalah teknik yang memudahkannya untuk menjalankan misi dengan menyegel ingatannya. 


Lalu, mata-mata yang terkena Jutsu itu berada di tempat Orochimaru yang merupakan mantan anggota “Akatsuki”. Di antara anak buah Sasori, ia pasti telah mengirimkan makhluk berbakat. 

Awalnya, Sasori bekerja sama dengan Orochimaru, dan ia sangat membencinya. 

Dan juga, bagi Deidara, Orochimaru adalah orang yang telah merenggut kegiatan artistisknya dengan bebas dan merupakan lawan yang harus dibenci. Bagaimanapun, ia telah diperhatikan oleh “Akatsuki” yang mencari anggota baru karena Orochimaru meninggalkan “Akatsuki”.

Meskipun Orochimaru dicampakkan di lingkungan sekitar, tapi kemampuannya sangat dihargai. Tak ada keraguan bahwa tak ada yang bisa mengabaikan keberadaannya. 

Sepertinya, Orochimaru sangat terobsesi pada Uchiha Itachi.

Selalu saja Itachi, Itachi, dan Itachi. Mengapa hanya seni miliknya yang diakui?

“Aku akan menghabisi Orochimaru..... un”

Tak ada kalimat bantahan dari Sasori. Itulah mengapa sebaiknya memiliki banyak pion. Pion untuk menghabisi Orochimaru.


“Ng―, di sini ya, un”

Akhirnya mereka tiba di tempat penambangan. Tempat ini memiliki rongga yang relatif luas, dan alat untuk menjelajahi tanah liat juga terletak di sana.


Saat Deidara mengambil tanah liat itu, ia membiarkan mulut di tangannya melahapnya, lalu mengulen Chakra. 

“Un un, begitu ya..... un, un”

Tanah liat yang dimuntahkan yang dibentuk dengan mengepalkannya adalah bentuk laba-laba. Ia melemparnya ke dinding berlapis tanah liat. Saat membentuk segel dan mengatakan “―KATS!”, laba-laba itu membuat ledakan berskala kecil. Terdapat lubang pada lapisan tanah liat yang melekat, dan tanah liat itu berserakan. 

“Bagaimana?”

Deidara memutar lehernya dan berbalik pada ucapan Sasori. 

“Aku merasa seniku belum tersampaikan seutuhnya..... un”

Tidak buruk, tapi ia tak dapat merasakan kekuatan yang melampauinya sejauh ini. Kalau seperti ini, ia tak perlu sengaja membawa pulang tanah liat itu. 

“Maafkan aku, tuan. Padahal kau sudah sengaja memberitahuku..... un”

Deidara meminta maaf pada Sasori yang telah mengantarnya ke desa Tou. Tanpa menggubrisnya, Sasori menatap tanah liat yang berserakan itu. 

.

to be continued 

Comments

Popular posts from this blog

PENGENALAN TOKOH & SINOPSIS

Light Novel NARUTO Akatsuki Hiden Saki Midareru Aku no Hana (JUMP JBOOKS) Masashi Kishimoto, Shin Towada, 2015 Shueisha ―BUNGA KEJAHATAN YANG BERMEKARAN― PENGENALAN TOKOH Konan ― Shinobi dari Desa Amegakure Pein ― Shinobi dari Desa Amegakure Tobi ― Pria Bertopeng Zetsu ― Pria Misterius Uchiha Itachi ― Shinobi dari Desa Konohagakure Kakuzu ― Shinobi dari Desa Takigakure Sasori ― Shinobi dari Desa Sunagakure Hoshigaki Kisame ― Shinobi dari Desa Kirigakure Deidara ― Shinobi dari Desa Iwagakure Hidan ― Shinobi dari Desa Yugakure Uchiha Sasuke ― Shinobi dari Desa Konohagakure SINOPSIS Seorang anak lelaki yang ditemui oleh Uchiha Sasuke dalam sebuah perjalanan. Lalu, anak itu bercerita. Ia mengatakan bahwa keluarganya dibunuh oleh “Akatsuki”. “Akatsuki”― sekelompok orang luar biasa yang mengenakan jubah hitam dengan awan merah yang mengapung. Mereka membunuh, merampok, dan membakar. Demi dirinya sendiri, demi orang terkasih, demi uang dan doa, demi seni, demi kedamaian, dan demi bunga yang m...

PROLOG ― AKHIR DARI BALAS DENDAM

狼の哭く日 HARI KETIKA SERIGALA MENANGIS Masashi Kishimoto, Akira Higashiyama, 7 November 2012 Shueisha Diterjemahkan oleh dchazelleee (@96itachiuchiha) Cerita ini dimulai ketika Sasuke berhasil mengalahkan Itachi. Tobi menceritakan segala kebenaran tentang Itachi padanya, kemudian menyerahkan benda peninggalan Itachi. Setelah semua itu, Sasuke memutuskan untuk mencari tahu dan memastikan ucapan Tobi. Kemudian, Sasuke bergerak dengan nama tim Taka setelahnya. Tak ada cahaya yang terpantul di dalam mata ini  Suara yang menyentuh benak pun tak terdengar Tak ada jalan menuju masa depan Hanyalah kesedihan bak serigala yang bertiup kencang menuju dunia . . . Hujan membasahi wajahku― Sejak kapan hujan itu turun? Api hitam itu menelan hutan. Amaterasu itu menghanguskan pepohonan, burung, dan membakar ular. Mengapa benda seperti itu berada di depan mataku? Orang yang tergeletak di bawah kakiku, mengapa Itachi tergeletak di tempat sepert...

PROLOG 1

Sayap kegelapan menyembunyikan langit malam. Bintang-bintang itu berkelip dengan tenang.  Bulan perak yang ia amati dengan tenang menyelimutinya dengan lembut bagaikan buaian.  Namun, sinar rembulan itu terlalu enggan untuk menyinari kaki seseorang.  Ia memerlukan cahaya. Cahaya yang kuat untuk menerangi jalan yang harus ditempuh.  Kegelapan itu secara perlahan terusir ke ujung pegunungan di seberang lautan untuk memenuhi keinginan orang-orang seperti itu.  Bintang itu pergi, bulan itu bersembunyi, dan menyampaikan malam ini akan segera berakhir.  Cahaya permulaan― “Akatsuki”. Suatu ketika, cahaya itu mencoba membakar dunia Shinobi. . . . To be continued