“.....Hee― tak kusangka seramai ini, un!” Sudah empat hari berlalu setelah mereka meninggalkan kota yang hancur. Mengikuti perkataan Sasori yang mengatakan bahwa sebaiknya menghindari kontak dengan desa Sunagakure, setelah terbang melintasi negara sungai dengan hutan lebat, akhirnya kami masuk ke negara angin. Desa Tou tempat kami tiba terletak di lembah yang dikelilingi oleh perbukitan. Desa Sunagakure yang terletak di negara angin memiliki citra gurun yang kuat, tapi di sini banyak kawasan hijau dan air yang berlimpah. Skalanya lebih seperti kota daripada disebut desa. Deidara yang seenaknya membayangkan bahwa tempat ini adalah tempat terpencil dengan sedikit orang, kini tampak bersemangat. Terdapat banyak cerobong asap di kota itu, dan asap mengepul di mana-mana. “Tuan Sasori, apa itu?” “Itu adalah asap tungku yang membakar tembikar. Di sini, api itu menyala di tungku pembakaran siang dan malam” “Begitu ya―..... Ng? Tuan, lalu yang itu apa?” Kali i...