Setelah itu, entah berapa lama waktu yang telah berlalu. Diluar dugaan, karena memiliki keinginan yang kuat, tanpa istirahat Komitsu terus melempar Shuriken kertas itu tiada henti. Dibandingkan dengan sebelumnya, kali ini ia melemparnya cukup lurus dan semakin baik. “Komitsu, kau hebat! Sepertinya aku salah menilaimu” Oomitsu yang awalnya murung mulai terlihat senang melihat perkembangan adiknya. Komitsu yang disanjung juga merasa bangga dengan dirinya. Itu karena ia merasakan kemajuan pada dirinya. “.....Ah” Tapi, saat pandangannya beralih ke langit sebelah barat, ia memurungkan wajahnya seperti menyadari sesuatu. Itu adalah sinar mentari yang terbenam. Pertanda bahwa hari ini akan segera berakhir. Sosok kakak beradik yang tumpang tindih dengan masa lalunya, bagi Sasuke ini adalah waktu yang tepat untuk menemani mereka berdua seharian ini. Sasuke berdiri dengan tenang dan berniat meninggalkan tempat itu, tapi sebuah kalimat tak terduga masuk ke dalam pendengarannya....